Perkembangan Lightroo CC

Perubahan yang paling dramatis semenjak peluncuran pertama aplikasinya adalah dukungan untuk perluasan perangkat. Lightroom sekarang kompatibel dengan berbagai macam perangkat.
Pada 2014, Lightroom Mobile diluncurkan dengan sebuat aplikasi iPad. Saat itu masuk akal, karena aplikasinya paling banyak digunakan untuk mengedit dan meninjau gambar tangkapanmu. Lambat laun, aplikasi ini menjadi aplikasi "pengambilan gambar" juga (untuk lebihnya ada pada gambar di bawah), sehingga tentu saja aplikasinya diperluas untuk dapat digunakan pada perangkat Android dan iPhone.
Lightroom iPad Guide masonry view
Satu hal yang tidak berubah: Lightroom pada tablet sangat menakjubkan dalam meninjau gambar-gambarmu. Tampilan mosaik dan horisontalnya sangat bagus untuk meninjau atau membagikan gambar-gambarmu dengan klien ketika sesi peninjauan.
Perbedaan utama lainnya adalah Lightroom Mobile sekarang gratis. Sebelumnya, aplikasi ini didapatkan dengan berlangganan Creative Cloud, tapi sekarang siapapun dapat menggunakannya secara gratis tanpa berlangganan Creative Cloud (walaupun gambar-gambarmu tidak akan tersinkronasi kembali ke sebuah katalog). Intinya, aplikasinya dapat diakses oleh banyak orang daripada sebelumnya.
Adobe tentu saja memokuskan Lightroom Mobile sebagai aplikasi pengambilan gambar dan mereka telah menambahkan fitur kamera yang lengkap di dalam aplikasinya. Keuntungan pertama dari penambahan fitur ini adalah kamu sekarang dapat secara langsung menggunggah gambarmu ke dalam katalog Lightroom melalui perangkatmu tanpa susah payah.

Bahkan apabila kamu sedang tidak menggunakan aplikasi pengambilan gambar, kamu dapat menggunakannya untuk mengunggah gambar-gambar dari galeri perangkatmu. Apabila kamu memang pengguna Lightroom di komputer, aplikasi ini adalah cara yang baik untuk menambahkan gambar-gambar pada ponsel ke dalam workflow (alur kerjamu) yang sudah ada.

Format DNG (digital negative) adalah gambar berformat RAW yang dikembangkan oleh Adobe. Sama halnya dengan format-format CR2 (Canon) atau NEF (Nikon) yang kamera DSLRmu tangkap.
Awal tahun ini, Adobe menambahkan dukungan untuk pengambilan gambar berformat DNG pada Android. Apple menambahkan pengambilan format RAW dengan iOS10 dan pada gilirannya, Adobe mengambil keuntungan dari pembaharuan Lightroom.
Bukanlah rahasia bahwa kamera pada perangkat-perangkat yang ada di kantong kita telah meningkat secara dramatis semenjak Lightroom diluncurkan beberapa tahun lalu. Mengambil gambar secara langsung pada Lightroom Mobile dengan dukungan DNG adalah tanggapan yang wajar dalam peningkatan perangkat keras. Perkembangan ini membuka banyak potensial kreatif, terutama dalam hal alur kerja pengambilan gambar menggunakan ponsel dengan kualitas tinggi. Pentingnya fitur ini hanya akan berkembang pada waktunya.
Lightroom untuk computer menjadi pilihan utama untuk para fotografer karena memberikan kita banyak fitur untuk menyetel area-area terpilih dari sebuah gambar dengan cara yang terintegrasi dan alami, dengan berkas-berkas RAW, tanpa perlu mengekspor berkas raster (kumpulan bit/pixel yang membentuk sebuah gambar) dan tanpa perlu bekerja dengan Photoshop yang ribet.



Dua dari tool penyetelan lokal yang sama tersebut telah berhasil pada aplikasi ponselnya. Graduated filter dan radial filter sekarang tersedia dalam penyetelan lokal untuk memilih bagian-bagian dari sebuah gambar.

Bahkan jika kamu tidak sedang mengambil gambar menggunakan aplikasi Lightroom Mobile, kamu bisa mengunggah gambar-gambar dari perangkatmu. Termasuk gambar-gambar dari kartu SD. Dengan kombinasi adaptor dan koneksi internet yang tepat, kamu sekarang bisa dengan mudah menggunakan Lightroom Mobile sebagai sebuah jembatan perangkat untuk katalogmu. Ingestion (proses penyerapan informasi), quick-review (peninjauan cepat), dan pentransferan sangat mungkin dilakukan di perangkat ponselmu; kamu bisa meninggalkan laptopmu yang besar di rumah.
Lightroom Mobile memiliki lebih banyak tool daripada sebelumnya. Tambahan-tambahan seperti tune curve, split toning, HSL panel, dan lens corrections terus menjembatani kesenjangan di antara ponsel dan computer.

Dari waktu ke waktu, jumlah total dari fitur-fitur ini berhasil membuat Lightroom Mobile menjadi sebuah bidang alat pengeditan yang cakap. Tambahkan pada gambar RAW yang diimpor dari kartu SD dan Lightroom Mobile menjadi sebuah pengolahan gambar yang terpercaya seperti pisau Swiss Army (pisau yang serbaguna).

Advertisement
Ketika telah banyak yang berubah dari Lightroom Mobile, desain intinya masihlah tetap sama: aplikasi ponselnya bekerja dengan gambar-gambar di dalam Lightroom Collections yang telah kamu sinkronasikan pada cloud (penyimpanan data secara online). Kamu tidak dapat mengakses keseluruhan katalog dari jarak jauh (kecuali semua gambar berada pada collections)
Penting untuk dicatat bahwa bagian ini murni spekulatif dan berdasarkan tanggapan balik dari pengalaman-pengalaman dan percakapan-percakapanku dengan para fotografer lain. Adobe terus-menerus memperbaharui Lightroom dengan fitur-fitur baru dan sepertinya menyamai versi komputernya.

Di dalam dunia yang sempurna, Lightroom akan memiliki kemampuan yang sama pada setiap perangkat yang kamu gunakan. Tapi sayangnya, ini bukanlah masalah yang Adobe pecahkan. Akhirnya, Lightroom Mobile adalah subyek macet yang sama dengan seluruh teknologi ponsel hadapi: konektivitas dan penyimpanan.
Dengan rancangan data yang terbatas, sulit untuk selalu mengirim Smart Preview dari DNG kembali dan keluar antara perangkat ponsel dan cloud-mu. Bahkan apabila kamu bekerja dengan Wi-Fi, perangkatmu tetaplah subyek terbatas akan seberapa Smart Previews yang bisa disimpan secara lokal. Sampai masalah-masalah penyimpanan dan transmisi tersebut terpecahakan, Lightroom Mobile kemungkinan akan mengandalkan pada collections yang tersinkronasi.
Sulit untuk mengetahui ke mana Adobe akan membawa Lightroom Mobile selanjutnya. Inilah beberapa ide-ide fiturnya berdasarkan pengalamanku:
  • Salah satu kegunaan yang memiliki dampak besar di Lightroom Mobile sebagai alat untuk peninjauan gambar tangkapanmu. Aku menginginkan sebuah mode “peninjauan cepat” untuk gambarnya, digunakan secara spesifik untuk pemilihan gambar tangkapan.
  • Tambahan penuh dari adjustment brush (penyetelan kuas) akan menjadi sangat bagus untuk pengeditan potret saat sibuk.
  • Idealnya, Smart Collections dapat disinkronkan pada cloud sehingga gambar-gambarnya yang memenuhi peraturan terdorong ke dalam iPad secara otomatis.
  • Preset yang sama dengan yang aku gunakan di Lightroom untuk computer harusnya tersedia di iPad-ku sehingga membuatnya menjadi alat pengeditan yang cakap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Pilihan Ganda Mr.Axcel serta Jawabanya

Soal Pilihan Ganda Mr.Word dan Jawabanya.

Spesifikasi Laptop Asus A455L Core i3