Konsep Kecerdasan Buatan
Refky Ahmad Fauzi
16116136
3KA29
DEFINISI KECERDASAN BUATAN
Banyak cara untuk mendefinisikan Kecerdasan Buatan,
diantaranya adalah :
- Suatu studi yang mengupayakan bagaimana agar komputer berlaku cerdas
- Studi yang membuat komputer dapat menyelesaikan persoalan yang sulit
- Teknologi yang mensimulasikan kecerdasan manusia, yaitu bagaimana mendefinisikan dan mencoba menyelesaikan persoalan menggunakan komputer dengan meniru bagaimana manusia menyelesaikan dengan cepat.
- Kecerdasan didefinisikan oleh John McCarthy, Stanford sebagai kemampuan untuk mencapai sukses dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Dengan definisi ini, Kecerdasan Buatan menawarkan
baik media maupun uji teori kecerdasan. Teori-teori ini dapat dinyatakan dalam
bahasa program komputer dan dibuktikan eksekusinya pada komputer nyata.
Program komputer standar hanya dapat menyelesaikan
persoalan yang diprogram secara spesifik. Jika sebuah program standar perlu
dirubah untuk menyesuaikan diri dengan suatu informasi baru, seluruh program
harus dilihat satu persatu sampai kita dapatkan ruang optimal untuk menyisipkan
perubahan atau modifikasi tersebut. Cara seperti ini tidak hanya memboroskan
waktu, namun juga dapat mempengaruhi bagian tertentu dari program itu sehingga
menyebabkan terjadinya error.
Sebaliknya, Kecerdasan Buatan dapat memungkinkan
komputer untuk ‘berpikir’. Dengan cara menyederhanakan program,Kecerdasan
Buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat
diserap dan digunakan sebagai acuan di masa-masa yang akan datang. Manusia
dapat menyerap informasi baru tanpa perlu mengubah atau mempengaruhi informasi
lain yang telah tersimpan. Menggunakan program Kecerdasan Buatan membutuhkan
cara yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan memakai program standar
tanpa Kecerdasan Buatan di dalamnya.
Teknik yang digunakan dalam Kecerdasan Buatan
memungkinkan dibuatnya sebuah program yang setiap bagiannya mengandung
langkah-langkah independen dan dapat diidentifikasi dengan baik untuk dapat
memecahkan sebuah atau sejumlah persoalan. Setiap potong bagian program adalah
seperti sepotong informasi dalam pikiran manusia. Jika informasi tadi
diabaikan, pikiran kita secara otomatis dapat mengatur cara kerjanya untuk
menyesuaikan diri dengan fakta atau informasi yang baru tersebut. Kita tidak
perlu selalu mengingat setiap potong informasi yang telah kita pelajari. Hanya
yang relevan dengan persoalan yang kita hadapi yang kita gunakan. Demikian pula
dalam Kecerdasan Buatan, setiap potong bagian program Kecerdasan Buatan dapat
dimodifikasi tanpa mempengaruhi struktur seluruh programnya. Keluwesan ini
dapat menghasilkan program yang semakin efisien dan mudah dipahami.
SUB DISIPLIN ILMU DALAM KECERDASAN BUATAN
Persoalan-persoalan yang mula-mula ditangani oleh
Kecerdasan Buatan adalah pembuktian teorema dan permainan (game). Seorang
periset Kecerdasan Buatan yang bernama Samuel menuliskan program permainan
catur yang tidak hanya sekedar bermain catur, namun program tersebut juga
dibuat agar dapat menggunakan pengalamannya untuk meningkatkan kemampuannya.
Sementara itu, Newell, seorang ahli teori logika berusaha membuktikan
teorema-teorema matematika.
Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan
adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran Kecerdasan
Buatan. Karakteristik cerdas sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu
dan teknologi. Kecerdasan Buatan tidak hanya merambah di berbagai disiplin ilmu
yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area
yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Irisan antara teknik
elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti: pengolahan
citra, teori kendali, pengenalan pola dan robotika.
Dewasa ini, Kecerdasan Buatan juga memberikan
kontribusi yang cukup besar di bidang manajemen. Adanya sistem pendukung
keputusan, dan Sistem Informasi Manajemen juga tidak lepas dari andil Kecerdasan
Buatan.
Adanya irisan penggunaan Kecerdasan Buatan di
berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitnya untuk
mengklasifikasikan Kecerdasan Buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya.
Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup Kecerdasan Buatan
didasarkan pada output yang diberikan yaitu pada aplikasi komersial (meskipun
sebenarnya Kecerdasan Buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial).
Lingkup utama dalam Kecerdasan Buatan adalah:
- Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
- Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
- Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
- Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).
- Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau obyek- obyek tampak melalui komputer.
- Intelligent Computer-aided Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
- Game playing.
Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul
beberapa teknologi yang juga bertujuan untuk membuat agar komputer menjadi
cerdas sehingga dapat menirukan kerja manusia sehari-hari.
Teknologi ini juga mampu mengakomodasi adanya
ketidakpastian dan ketidaktepatan data input. Dengan didasari pada teori
himpunan, maka pada tahun 1965 muncul Logika Fuzzy. Kemudian pada tahun 1975
John Holland mengatakan bahwa setiap problem berbentuk adaptasi (alami maupu
buatan) secara umum dapat diformulasikan dalam terminologi genetika. Algoritma
Genetika ini merupakan simulasi proses evolusi Darwin dan operasi genetika atas
kromosom.
LINGKUP KECERDASAN BUATAN PADA APLIKASI KOMERSIAL
Sejalan dengan berkembangnya permasalahan manusia,
maka manusia harus menggunakan sumber daya secara eficien. Untuk melakukan hal
tersebut, maka kita membutuhkan bantuan dengan kualitas yang tinggi dari
komputer. Dalam kehidupan manusia, komputer dapat membantu dalam bidang:
-Pertanian,
komputer dapat mengkontrol robot yang melakukan kontrol terhadap hama,
pemangkasan pohon, pemilihan hasil panen.
-Pabrik,
komputer dapat menkontrol robot yang harus mengerjakan pekerjaan berbahaya dan
membosankan, inspeksi dan melakukan maintenance pekerjaan.
-Kesehatan,
komputer dapat membantu untuk mendiagnosis penyakit, melakukan monitoring
kondisi pasien, memberikan treatment yang cocok.
-Pekerjaan
Rumah Tangga, komputer dapat memberikan nasihat dalam memasak dan berbelanja,
membantu membersihkan lantai, memotong rumput, mencuci pakaian, dan melakukan
maintenance terhadap pekerjaan.
KECERDASAN BUATAN DAN KECERDASAN ALAMI
Jika dibanding kecerdasan alami, kecerdasan buatan
memiliki keuntungan komersial, antara lain:
Kecerdasan
buatan lebih bersifat permanen.
Kecerdasan
alami akan cepat mengalami perubahan.
Kecerdasan
buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan.
Kecerdasan
buatan bersifat konsisten.
Kecerdasan
buatan dapat didokumentasi.
Kecerdasan
buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan
alami.
Kecerdasan
buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan kecerdasan
alami.
4 Dasar Kategori di Konsep dasar Ai(Kecerdasan
Buatan)
1. Acting Humanly
Acting humanly ialah system yang melakukan
pendekatan dengan menirukan tingkah laku seperti manusia yang dikenalkan pada
tahun 1950 degan cara kerja pengujian melalui teletype yaitu jika penguji
(integrator) tidak dapat membedakan yang mengintrogasai antara manusia dan
computer maka computer tersebut dikatakan lolos(menjadi kecerdasan buatan).
2. Thinking Humanly
Yaitu system yang dilakukan dengan cara intropeksi
yaitu penangkapan pemikiran psikologis
Manusia pada computer,hal ini sering diujikan dengan
neuron ke neuron lainnya atau sel otak dengan sel otak lainnya cara
pembelajarannya yaitu melalui experiment-experimen.
3. Thinking Rationaly
Ini merupakn system yang sangat sulit ,karena sering
terjadi kesalah dala, prinsip dan prakteknya,system ini dikenal dengan
penalaran komputasi.
4. Actng Rationaly
Yaitu system yang melakukan aksi dengan cara
menciptakan suatu robotika cerdas yang menggantikan tugas manusia.
Disiplin Ilmu AI
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa AI
merupakan salah satu cabang Ilmu Komputer. Tapi karena kompleksitas area AI
maka dibuat sub-sub bagian yang dapat berdiri sendiri dan dapat saling bekerja
sama dengan sub bagian lain atau dengan disiplin ilmu lain. Berikut ini beberapa
cabang ilmu sub bagian dari AI :
1. Natural Languange Processing (NLP)
Natural Languange Processing (NLP) atau Pemrosesan
Bahasa Alami, merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sistem
untuk menerima masukan bahasa alami manusia. Dalam perkembangannya, NLP
berusaha untuk mengubah bahasa alami komputer (bit dan byte) menjadi bahasa
alami manusia yang dapat kita mengerti. NLP merupakan ilmu dasar yang dapat
dijadikan jembatan untuk membuat komunikasi antara mesin dengan manusia.
2. Expert System (ES)
Expert System (ES) atau Sistem Pakar, merupakan
salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem yang dapat
bekerja layaknya seorang pakar. ES dapat menyimpan pengetahuan seorang pakar
dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya tadi. ES juga
merupakan salah satu cabang AI yang sering melakukan kerja sama dengan disiplin
ilmu lain karena sifatnya yang dapat menyimpan pengetahuan.
3. Pattern Recognition (PR)
Pattern Recognition (PR) atau Pengenalan Pola,
merupakan salah satu cabang AI yang mempelajari pembuatan sebuah sistem untuk
dapat mengenali suatu pola tertentu. Misalnya sistem PR untuk mengenali huruf
dari tulisan tangan, walaupun terdapat perbedaan penulisan huruf A dari
masing-masing orang tetapi PR dapat mengenali bahwa huruf tersebut adalah huruf
A. Beberapa aplikasi dari PR antara lain : voice recognition, Fingerprint
Identification, Face Identification, Handwriting Identification, Optical
Character Recognition, Biological Slide Analysis, Robot Vision dan lainnya.
4. Robotic
Robotic atau Robotika, merupakan salah satu cabang
AI yang menggabungkan cabangcabang AI yang lain termasuk ketiga cabang di atas
untuk membentuk sebuah sistem robotik. Keempat cabang AI di atas merupakan
cabang umum yang banyak dipelajari, masih banyak cabang-cabang AI yang lainnya.
Seiring perkembangan riset dalam AI, dapat dimungkinkan akan muncul
cabang-cabang baru yang melengkapi unsur AI sehingga AI menjadi sebuah sistem lengkap
dan akan mencapai goal-nya yang sampai sekarang masih belum sempurna.
Contoh-contoh Aplikasi AI
Berikut ini beberapa contoh-contoh aplikasi AI yang
sudah diterapkan dan memberikan sumbangsih yang cukup diperhitungkan dalam
kemajuan teknologi. Kebanyakan aplikasi AI yang banyak dipakai diambil dari
bidang Expert System, diantaranya adalah :
a. Bidang Pertanian
Pada bidang Pertanian, dibuat ES untuk memprediksi
kerusakan pada jagung yang disebabkan oleh ulat hitam dan memberikan konsultasi
untuk mendiagnosa kerusakan pada kacang kedelai dengan menggunakan pengetahuan
tentang gejala kerusakan dan lingkungan tanaman.
b. Bidang Kimia
Pada bidang Kimia, dibuat ES untuk menganalisa
struktur DNA dari pembatasan segmentasi data enzim dengan menggunakan paradigmagenerate
& test.
c. Bidang Sistem Komputer
Pada bidang Sistem Komputer, dibuat ES untuk
membantu operator komputer untuk monitoring dan mengontrol MVS (multiple
virtual storage) sistem operasi pada komputer mainframe IBM.
d. Bidang Elektronik
Pada bidang Elektronik, dibuat ES untuk
mengidentifikasi masalah pada jaringan telepon, ES untuk simulasi perancangan
DLC (digital logic circuits) dan mengajari pelajar bagaimana cara mengatasi
masalah pada sirkuit elektronik.
e. Bidang Hukum
Pada bidang Hukum, dibuat ES untuk membantu para
auditor profesional dalam mengevaluasi potensi kegagalan pinjaman klien
berdasarkan sejarah pinjaman, status ekonomi, kondisi piutang.
f. Bidang Militer
Pada bidang Militer, dibuat ES untuk membantu
menganalisa perkiraan situasi pertempuran, memberikan interpretasi taktik
laporan sensor intelijen dan memberikan rekomendasi alokasi senjata kepada
komandan militer pada saat situasi perang.
Referensi :
https://agusp3rmana.wordpress.com/modulku/kecerdasan-buatan/
https://irpantips4u.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-artificial-intelligence-ai.html
Komentar
Posting Komentar